Rabu, 04 Juni 2008

Selamat tinggal Batu


aku belum mampu mendengar batu
teramat agungkan diam
tak bergerak
seolah hanya mempunyai sepi
kau lempar dan menyakiti
ajarilah aku
mengartikan betapa kerasnya
kebisuanmu

tunjukkan
dimana aku harus berguru,
pada cermin?
namun dia hanya mampu perlihatkan satu sisiku
aku tlah mencoba bercermin
dan masih tak tahu

mungkinkah
pada palu?
namun dia pasti hanya mengajari aku ntuk menghancurkanmu
pada air?
kau akan tenggelam!!
aku tak mau
aku inginkan ucapmu
membodohkan aku
dengan kesalahan yang tak kutahu
bicaralah
kumengiba padamu
apa salahku?
. . . .
jenuh menjamahi relung nyawaku
bosan kudengar detik itu
terlalu lama ia berputar
mengais waktu tak dapatkan arti
kau tetap seperti batu
engkau memang batu
tak ada guna kutunggu

maafkan aku,
diri ini belum mampu menahan api
yang perlahan membara dalam hati
jilatannya terlalu perkasa
kobarnya terlalu panas
menyengat kerapuhanku
hanguskan kesabaranku

maafkan aku,
sungguh aku tak inginkan batu
nikmati kebisuanmu
aku akan pulang
tinggalkan diammu
selamat tinggal....batu!

Tidak ada komentar: