Minggu, 23 Maret 2008

KETIKA PERGI

mencoba berkawan dengan kesehajaan
lunglai menunggu menguntai sendu
mengalun berseteru dengan waktu
merelakan denting yg melenyap
seakan sejengkal kisah ini musnah

selayak berjalan diantara rindang
tiada kicau yg meletuskan sunyi
keterasingan..
kebingungan..
tiada suara merdu terbisik
lenyap
tiada gema damai memenuhi ruang hati
tak hentinya genderang resah mencibir batin..
sungguh memalukan
bila itu hanya karena dia,..


1 komentar:

Anonim mengatakan...

dr dulu saya selalu salut buat para pujangga puisi.. :D apa lagi klo ada yg bikinin saya puisi :P