bodohnya diri ini
begitunya masih berharap
sebuah pintu hatimu terbuka untukku
padahal telah kukunci sendiri dengan keraguanku
walau sebenarnya begitu besar hasratku mendekapmu
dulu lambaianmu begitu mengharapkanku ntuk singgah
hanya kubalas dengan seulas senyum kosong untukmu
kubiarkan dirimu menghilang tanpa sambutan
tanpa kepastian dariku
kebimbanganku menjerat inginku
ketakutanku akan ketulusanmu
dulu aku begitu menikmati percumbuanku
aku slalu bercumbu dengan keraguan
dan keraguanku menjadi simbol kepuasanku
kini..
aku masih berdiri bersama ketakutan
aku tak kuasa menghilangkannya
aku tak mampu melepas jeratannya
jeratan yg sungguh menyiksa
membungkam segala rasa
matanya tajam mengawasi
cakar2nya mencabik-cabik keyakinan
taring2nya mengoyak segala keberanian
dia bagai monster dikehidupan cintaku
dia selalu mencengkeram hatiku
aku tak mampu meniadakan
tak pernah bisa kubunuh
tak pernah bisa membinasakan
aku selalu menjadi budak ketakutan
masih saja kuberharap
pintumu kembali terbuka tanpa kuketuk
walau kutau waktumu tak lagi untukku
penyesalanku berujung pada penantian
aku masih disini didepan pintu menantimu
aku merindukan raut kemesraanmu
pesona kasihmu menyanjungku
senyum elokmu menguatkan asaku
aku begitu merindukan lambaianmu
maap..aku tetap menjadi lelaki pengecut..
BLOG INI HANYALAH TEMPAT SAMPAH. SAMPAH DARI HATI, JIWA, RASA, PIKIRAN DAN SEGALA UNEG-UNEG YANG MENGGANGU AGAR TAK MEMBUSUK DIDALAM KALBU.
Tampilkan postingan dengan label SUARA HATI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SUARA HATI. Tampilkan semua postingan
Selasa, 11 Maret 2008
Senin, 10 Maret 2008
siapakah dia?
dia slalu berjaga dalam keheningan
mengiba dipangkuan alam untuk inspirasi ilham
menangisi malam demi sebuah perenungan
menanti terbukanya jalan kedamaian
dia slalu bercengkrama dengan gemintang
mengadukan wujud gundah yang teramat membuncah
hamparkan segalanya kepada yang Maha Diam
tak ada keinginan selain penerangan langkah
dia tak pernah berhenti meluruh pada kesunyian
berharap ayat2 permohonan dikabulkan
untuk esok nanti
untuk esok lagi
dan masa depan..
siapakah dia?
mengiba dipangkuan alam untuk inspirasi ilham
menangisi malam demi sebuah perenungan
menanti terbukanya jalan kedamaian
dia slalu bercengkrama dengan gemintang
mengadukan wujud gundah yang teramat membuncah
hamparkan segalanya kepada yang Maha Diam
tak ada keinginan selain penerangan langkah
dia tak pernah berhenti meluruh pada kesunyian
berharap ayat2 permohonan dikabulkan
untuk esok nanti
untuk esok lagi
dan masa depan..
siapakah dia?
Yang kau mau
seperti yg kau kira
biar tentangku kau yg mengira
biarkan saling mengira
baca aku sedemikian kau lihat
aku bukan penerjemah tingkah
juga bukan penelaah laku
apalagi pengumbar hati
seperti ini saja
sederhana
semakin sederhana
ini aku slalu rela tentangku
tak apa jika kau melihatku hitam
tanpa keindahan
tanpa keelokkan
itulah aku
bila itu kejujuran matamu
terima kasih jika aku pelangi
warnai hidupmu
bangkitkan ceriamu
itulah aku
bila itu ketulusan hatimu
ya..aku akan menjadi apa yg kau mau..
biar tentangku kau yg mengira
biarkan saling mengira
baca aku sedemikian kau lihat
aku bukan penerjemah tingkah
juga bukan penelaah laku
apalagi pengumbar hati
seperti ini saja
sederhana
semakin sederhana
ini aku slalu rela tentangku
tak apa jika kau melihatku hitam
tanpa keindahan
tanpa keelokkan
itulah aku
bila itu kejujuran matamu
terima kasih jika aku pelangi
warnai hidupmu
bangkitkan ceriamu
itulah aku
bila itu ketulusan hatimu
ya..aku akan menjadi apa yg kau mau..
Minggu, 09 Maret 2008
kebimbanganku
kebimbanganlah yg melebarkan jarak
menjauhkan langkah menuju istanamu
seakan telah lelah hanya sekedar menatap
kebimbangan juga yg telah membuang hasrat mendekapmu
tak ada lagi semangat mengebu
berdengunglah kematian anganku
binasalah semua kertas2 mimpi
tak ada lagi cerita tentang buku
kubakar semua yg tlah tertulis
guratan2 yg tlah kugantung dipucuk langit
baru saja menjadi abu
dan kuterbangkan bersama angin
tak ada lagi cerita tentangmu..
maap..
aku adalah kebimbangan itu..
menjauhkan langkah menuju istanamu
seakan telah lelah hanya sekedar menatap
kebimbangan juga yg telah membuang hasrat mendekapmu
tak ada lagi semangat mengebu
berdengunglah kematian anganku
binasalah semua kertas2 mimpi
tak ada lagi cerita tentang buku
kubakar semua yg tlah tertulis
guratan2 yg tlah kugantung dipucuk langit
baru saja menjadi abu
dan kuterbangkan bersama angin
tak ada lagi cerita tentangmu..
maap..
aku adalah kebimbangan itu..
TAK BERKUTIK
aku tak mampu berontak
kaku tanpa daya
entah apa yg membelenggu
sepertinya leherku berada diantara pedang dan landasan
aku tak berkutik
kalut ini menikam sekujur jiwaku
takut yg teramat sangat
nurani telah bersembunyi
mungkin tlah lari
desah ini semakin tersenggal
detak ini semakin terburu
dan detik seperti mulai terhenti
begitu aku yg tlah kehilangan..
kaku tanpa daya
entah apa yg membelenggu
sepertinya leherku berada diantara pedang dan landasan
aku tak berkutik
kalut ini menikam sekujur jiwaku
takut yg teramat sangat
nurani telah bersembunyi
mungkin tlah lari
desah ini semakin tersenggal
detak ini semakin terburu
dan detik seperti mulai terhenti
begitu aku yg tlah kehilangan..
Jumat, 07 Maret 2008
aku mati..
aku telah membuang penaku
lelah penat menghapus imajiku
hanya terkapar ditepi waktu
menatap putaran yg tak henti menari
seakan hanya ada aku dan keterasingan
malam tengah melarutkan kehidupan
kesunyian terhidang diperjamuan
kulahap tanpa sedikitpun keraguan
dan hanya ada aku dan keterpakuan
lantunan angin malam gemerisik berteman
tak ada lagi guratan pada desah harapan
hanya ada malam yg mengekang angan
ya..malam ini aku tak mampu menulis.
aku mati.. :f
lelah penat menghapus imajiku
hanya terkapar ditepi waktu
menatap putaran yg tak henti menari
seakan hanya ada aku dan keterasingan
malam tengah melarutkan kehidupan
kesunyian terhidang diperjamuan
kulahap tanpa sedikitpun keraguan
dan hanya ada aku dan keterpakuan
lantunan angin malam gemerisik berteman
tak ada lagi guratan pada desah harapan
hanya ada malam yg mengekang angan
ya..malam ini aku tak mampu menulis.
aku mati.. :f
Kamis, 06 Maret 2008
keDEPAN
menghentakkan ikrar diatas hamparan kepedihan
tak hanya doa yg tersiar,
aku lafalkan ayat-ayat permohonan
mengiba pada sang pencipta
tetap tegar menantang kenyataan
hanya sekedar mengandalkan asa tertahan
sekedar melangkah menghilangkan kebencian
terlalu tabu menenggok kebelakang
hanya luka yg terus mengoda
aku kedepan..
harus kedepan mencari kedamaian
tak hanya doa yg tersiar,
aku lafalkan ayat-ayat permohonan
mengiba pada sang pencipta
tetap tegar menantang kenyataan
hanya sekedar mengandalkan asa tertahan
sekedar melangkah menghilangkan kebencian
terlalu tabu menenggok kebelakang
hanya luka yg terus mengoda
aku kedepan..
harus kedepan mencari kedamaian
Selasa, 04 Maret 2008
TERPUTUS
aku adalah luka yg berdarah
namun aku masih mampu tersenyum
pabila sudi menggali,
masih tersimpan ketulusan yg maha dahsyat
menggelegar membelah langit jiwa yg tergetar
hanya namamu.. itulah senyumanku..
tutup kedua telinga itu
dgn kedua tanganmu
teriakkan kata tidak untuk dunia
silahkan mengumbar kebohonganmu
pujalah kemunafikanmu
satu saja pesanku..
jangan kau pungkiri hatimu,kebahagianmu..dariku.
namun aku masih mampu tersenyum
pabila sudi menggali,
masih tersimpan ketulusan yg maha dahsyat
menggelegar membelah langit jiwa yg tergetar
hanya namamu.. itulah senyumanku..
tutup kedua telinga itu
dgn kedua tanganmu
teriakkan kata tidak untuk dunia
silahkan mengumbar kebohonganmu
pujalah kemunafikanmu
satu saja pesanku..
jangan kau pungkiri hatimu,kebahagianmu..dariku.
Senin, 03 Maret 2008
KARENAMU
kau yg tlah mengikatku
sedemikian erat
hingga tak kuasa menghirup selainmu
begitu hebat lebih dari laknat
kau yg tlah menebahku
telanjangi sekujur hati
kau menjamah lubuk2 terdalamku
dan kau sebarkan duri
kau yg tlah meremasku
hingga aku begitu liar
mendesah kesal terpendam
merintih pedih teramat dalam
dan kau jilati dengan senyum kepuasan
kau yg tlah membunuh anganku
kau penggal tunas2 harapanku
kau kubur serpihan2 rasaku
kau biarkan ragaku terkelepar ditepian kebohongan
KARENAMU AKU KOSONG.. :c
sedemikian erat
hingga tak kuasa menghirup selainmu
begitu hebat lebih dari laknat
kau yg tlah menebahku
telanjangi sekujur hati
kau menjamah lubuk2 terdalamku
dan kau sebarkan duri
kau yg tlah meremasku
hingga aku begitu liar
mendesah kesal terpendam
merintih pedih teramat dalam
dan kau jilati dengan senyum kepuasan
kau yg tlah membunuh anganku
kau penggal tunas2 harapanku
kau kubur serpihan2 rasaku
kau biarkan ragaku terkelepar ditepian kebohongan
KARENAMU AKU KOSONG.. :c
Langganan:
Postingan (Atom)